SELEMBAR TIKET ARGO DWIPANGGA


Pagi ini matahari enggan bersahabat dengan kita dan cenderung pucat tertutup awan...dan aku pun kembali menutup selimut dan “turu njingkrung plus kemul sarung”........tuk kembali melanjutkan cerita mimpi yang bersambung usai  jeda sholat subuh........dan akhirnya matahari pun sedikit-sedikit menampakan muka manis dan cantiknya seiring teriakan kakak perempuan ku yang bangunin aku ber kali2........bangun!!!!!!!!!!!

Memang gubuk kami lagi rame dengan kedatangan kakak perempuan ku  dari solo yang kebetulan berencana menghabiskan liburan di megapolitan. Dan pagi itu sabtu pagi week end dan saatnya bermalas2 an dan tidur seharian......

Tapi pagi itu aku pun belum bisa menikmati nikmatnya week end molor seharian..bukaan apa kakak ngajak jalan muter-muter kota plus sekalian ngancel tiket kereta...dan aku pun segera bergegas tuk ke padasan tuk sekedar cuci muka dan raup sekalian ambil wudlu....

Jam di sudut tralis menunjukkan 09.30 pagi..saatnya jalan dengan bebek merah ku AD6850DK..Bismilahirrahmanirrahim tancap gas pakai rem gak pakai kopling...tujuan pertama Stasiun Besar Gambir at Medan Merdeka Timur Jakarta Pusat.....dan motor pun terpakir di bawah terik sinar matahari yang cukup panas( bedo mbi Balapan enek Kajange dadi eyup)...dan aku pun berjalan menyusuri lorong menuju loket penjualan tiket...dan rencana nya memang mo ngancel tiket yang sebelumnya sudah di beli..di jadwal awal rencana pulang hari ahad pagi tapi karena ada suatu hal maka di rasa perlu di undur pulang jadi selasa pagi dan pagi itu pun aku segera mengurusnya..

Sejenak terbelalak melihat panjangnya antrean di loket  seperti udah kayak mau lebaran aja...dan perlahan aq mulai beraksi dengan melihat papan digital sisa tempat duduk kreta yang udah/belum di pesan jadi kita bisa memperkirakan dapet tiket atau nggaknya......dan terlihat di papan u/ tiket selasa pagi masih tersisa 21 tempat duduk..sedang untuk hari ini dan nanti malam udah habis terjual, bahkan yang menghebohkan tiket untuk seminggu ke depan juga sudah abis...dan sebagian pengantri tiket pun geleng2 kepala “ macam mana ni Indonesia”...dan yang lainnya pun menjawab “ itu mah udah biasa pak tiket ada di luar sono sama calo.....berawal dari monopoli akhirnya gitu deh”...dan yang lainnya pun serentak menjawab “itulah Indonesia”

Kembali ke sisa tempat duduk 21 tadi dan ku pun bergegas ngisi formulir untuk segera mengantri....terlihat dari kejauhan seorang Ibu-ibu (usia +_ 70 Thn) bersama anak lelaki nya juga ikut mengantri untuk membeli tiket eksekutif KA Argo Dwipangga Jakarta-Solo untuk ahad pagi......dan setau ku tiket untuk besok pagi udah terjual habis..awal nya pun aku diam saja dan pura2 diam dan tidak tahu...aq biarkan si anak lelaki ibu ini usaha ke sono ke mari tuk dapatkan tiket itu...tetapi ternyata setelah beberapa saat si Ibu ini yang ngurus cari tiket ke sana ke mari...lalu kemanakah si anak lelaki ibu tersebut...(ternyata sandaran ngadem di tiang pancang sambil mainan BB and IPAD)...dan  si Ibu ini terus  mencoba bertanya ke sana ke mari dan akhirnya bertanya pada ku...”nak mau cari tiket kemana”   dan ku jawab “ mau k solo bu tapi ni mau ngancel di undur dulu..awalnya ahad pagi  jadi selasa pagi”.... dan ibu pun menjawab “ boleh nggak saya ganti tiket nya u/ ahad pagi, untuk biaya ntar gampang deh”...dan aku jawab ..”Boleh bu tapi ini tiket yg ahad pagi beda namanya, ya udh saya uruskan sekalian nanti ibu tinggal bayar k loketnya”... dan wajah nya pun berbinar dengan mengucapkan “ Trimakasih ya nak saya jadi dapet tiket”....”iya bu sama2”

Dalam hati pun aku tak kuat  andai itu  ibu ku...yang jelas dari selembar tiket kereta itu jelas tergambar bagaimana kepekaan dan rasa kasih sayang serta menghormati terhadap orang tua itu sama sekali tidak ada...terlepas dia anak kandung laki-lakinya atau menantu lelakinya......entah udah jadi pejabat pengusaha akademisi dan strata kehidupan yang lainnya seakan mereka tak sadar mulai dari dalam kandungan hingga jadi anak gedongan...dan mereka pun tak sadar ketika ‘’Surga Itu ada di telapak kaki Ibu”....maka buat semua yang msh punya orang tua saatnya lah kita untuk terus berbakti kepada keduanya ibu dan bapak...dan bagi yang sudah tiada mari kita tak segan2 tuk trus mendo’akannya semoga amal ibadah beliau-beliau ini bisa menjadi tabungan amal sholeh dan di terima di sisi Allah SWT..amien

(wedangan pak Ndan...surya tenggelam belakang Kampus UNS Solo)
 

Leave a comment

Pasrah.......

Setiap manusia yang beriman pasti akan selalu di uji keimanannya melalui segala penjuru dan semua itu tak lainn hanya untuk menguji hambanya..............konsistenkah dengan keimanannya atau malah berpaling kepada selain Allah Sang pencipta alam se-isinya..................

Dan itu yang baru kami alami........ketika saudara kami sedang di coba dengan rasa sakit dan sedikit ketakutan.....dan saat itu pula keyakinan dan keimanan kami semua sedang di uji.....sabar dan terus ikhtiar mecari usaha kesana kemari........mulai medis hingga non medis dengan masih dalam koridor syariat Nya.............

Dan waktu terus berlalu hampir 1 bulan lamanya.........dan pertolongan Allah SWT pun datang melalui perantara seorang Ustad berkuturunan Arab_Yaman seperti itu..........beliau berprofesi sebagai seorang tabib yang sehari2 nya membimbing dan membina korban narkoba di sebuah panti rehabilitasinya di sebuah kota yang jauh dari keramaian kota Jakarta.............

Beliau dengan ikhlas membantu dan menolong kami tanpa da pamrih sepeser pun semua di berikan secara gratis dan penuh keikhlasan............beliau tidak pernah menolak maupun menunda setiap orang yang memerlukan bantuannya.........jadi terkadang misal kita dah janjian dengan beliau untuk pengobatan Jam 08.00 pagi pasti molor dan terealisasi baru Jam 12.00 siang, ini karena dia membantu maupun mengobati pasien yang lain terlebih dahulu hingga tuntas........

Dan yang lebih menyentuh hati kami.......ketika kami di anjurkan tuk bermalam di kediaman beliau hingga hampir dua malam lebih..........di situ kami mendapatkan banyak amalan-amalan agama yang jarang kita perhatikan walau itu terkadang sepele dan sederhana............

Misalnya saja ketika menjamu seorang tamu yang bermalam....hak-hak kita semua di berikan seperti setiap waktunya makan malam siang bahkan sarapan pun kita di persilahkan untuk makan dan menganggap seperti rumah sendiri......... dan setelah 3 hari kita bermalam kita sudah dianggap menjadi bagian keluarga dari beliau dengan hak dan kewajiban yang hampir sama........amalan-amalan seperti inilah yang dulu di ajarkan Rasulullah SAW untuk menjamu tamu-tamunya yang bermalam di kediamannya.............

Dari pelajaran di atas terkadang kita tertampar dengan hal tersebut........terkadang kita terlalu fanatik yang berlebihan dengan amalan-amalan yang selangit, tetapi masih jauh dari esensi ke-Ikhlasnya..............dari sini jelas bahwa kita tidak perlu untuk terlalu berfanatik uforia.......tetapi amalkan saja ayat dalam Al-Qur’an yang di mengerti sehingga sasaranya dan esensinya pas seperti yang di ajarkan Kanjeng Nabi Besar Muhammad SAW................

Dan yang lebih penting dari ini semua ketika kita di hadapkan pada ujian dan cobaan yang menentukan derajat ke-Imanan kita Kepada Allah SWT.....konsistenkah kita dengan keimanan kita atau kah kita menyerah dan berpaling terhadap Allah SWT Sang Sutradara Agung Pencipta Alam Semesta...........................

Batavia.......20 Mei 2011.......................

Leave a comment

Perempatan Stasiun Jatinegara..............

Waktu menunjukan menjelang jam 18.00 WIB atau menjelang adzan magrib dan sang surya pun berangsur-angsur kembali ke peraduannya dan sore itu memang sudah waktu nya pulang dari segudang aktifitas pekerjaan yang memang menyita waktu pikiran dan tenaga ……

Itu lah Jakarta…………….Rino wengi dinggo kerjo…………awan dinggo bengi…bengi dinggo awan……24 jam nonstop pikiran tenaga dan waktu ini hanya untuk duniamu……………seakan kita tidak adil ketika ruhyah ini tak dapat seporsi sedetik pun tuk terus memuja dan bermunajad kepadaNya……… Tuhan maafkan hambamu yang hina ini……………

Dan adzan magrib pun berkumandang ketika petang itu aku masih terjebak macet di antrean traffic light depan perempatan stasiun jatinegara…dan kun pun terbata2…dengan mengucap  …………
ALLAHUMMA ROBBA HAADZIHIDDA' WATITTAMMAH. WASHOLAATIL QOOIMAH. AATI MUHAMMADA NILWASIILAH. WAL FADHIILATA WAB'ATSHU MAQOOMAM MAHMUUDANILLADZII WA'ADTAH “  Ya Allah Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna ini dan solat yang aku dirikan ini. Berikanlah kepada junjungan kami Nabi Besar Muhammad SAW. Perantaraan dan keutamaan dan tempatkanlah dia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya ”
Dan setelah itu pun celetukan suara menyambarku pun dengan terkaget2……” Sukoharjo ne ngendi mas…aq Klaten” dan q pun menjawab…”Mbekonang Mas Pabrik e CIU,…lha kok reti nek solo mas….” Dia  pun menunjuk ke arah nomor plat motor ku “ AD 6850 DK ” ……….dalam hati ku pun bertanya masih da ternyata orang yang sesumeh itu……dan kemacetan pun sedikit-demi sedikit mulai terurai……….dan saat nya tuk trus melaju ke tempat berteduh sementara……….
Dan itu lah mega politan……semua da di sini mulai dari yang glamour dan bebas hingga yang bermunajat sampai berjihad dengan segala keterbatasan.............

Leave a comment

sore itu di wedangan depan perpus...

seperti tasbih yang melingkar di jari jemari....
teriring shalawat, tasbih, tahmid , tahli, dan takjbir yang tak kunjung henti dari lisan ini...

Berawal dan berakhir di satu titik yang sama 
Bukan tasbih namanya jika hanya terdiri satu butir
Bukan kehidupan namanya jika hanya 1 dimensi
Kehidupan akan sempurna nan indah tatkala melewati serangkaian untaian butiran suka, duka, bahagia, gembira, gagal, sukses, pasang, surut.

Untuk melewati serangkaian butiran itu semua, dibutuhkan keberanian, kesabaran, kekuatan, perjuangan, serta pergerakan untuk terus meniti, berjalan, bergerak, mendaki sebuah pegunungan kehidupan. Sebab seperti tasbih yang melingkar, kehidupan pun demikian 

Ke mana pun akan pergi dan berlari, tetap masih dalam lingkungan takdirNYA
Dari-NYA kehidupan dimulai dan kepada-NYA akan berakhir.
Mungkin Cukup Kematian Sebagai Nasehat

Leave a comment

sandal jepit Prof...

Matahari pun sudah mulai tinggi dan berada tepat diatas kepala kita…huhf panas nya siang ini….panasnya terik matahari tak menyurutkan niat para akademisi tuk coba mengasah ilmunya di kampus pasca sarjana siang itu…

Siang itu terasa agak begitu rame walau week end kampus tetap beraktifitas tak seperti lumpuh seperti week end2 sebelumnya…maklum di ruang aula baru aja selesai seminar nasional…kebetulan yang hadir dari mahasiswa S1, S2 dan beberapa instansi maupun lembaga yang di undang oleh panitia…

MC pun segera menutup acara pada siang tu…seminar pun selesai dan peserta pun keluar melalui koridor2 yang ada ( kayak bus way wae…)…mereka menuju secretariat untuk meminta sertifikat dari seminar tersebut dengan saling berebut pula….” Mas sertifikatnya Mana” ucap seorang peserta …. “ maaf buat mahasiswa tidak ada sertifikat, ini hanya buat utusan dari instansi saja terutama yang mbawa SPPD (surat perintah perjalanan dinas)….” Tegas seorang panitia yg gak mau disebut namanya…peserta yang kebanyakan mahasiswa pun merasa kecewa…” piye tho ki seminar kok ra etuk sertifikat….” ..akhirnya para mahasiswa pun bergegas meninggalkan sekretariatan...tetapi ada mahasiswa yang tetap masih minta sertifikat…”Mas sertifikat buat kita mana…kita kan S2 / magister lagi …kita mahasiswa S2 sini mas..jangan macem2…” ucap oknum master S2 itu.. dari pada ribut akhirnya panitia mencoba mengalah dan memberikan jatah sertifikat tu kepada mereka yang katanya S2 itu..” Oalah le..le.. S2 lagi dek wingi sore kokean mbacot…aq sing S2 nenk luar negeri meneng wae…biasa wae ngono lho lagi S2…!!! “ ucap seorang panitia dengan nada kesal….

Di waktu yang sama dari arah belakang kebetulan ada priyayi yang coba menyapa seseorang yang kebetulan panitia juga..” piye Njrut kabare…anakmu wis piro saiki…” dengan kagetnya si panitia terperangah…” Ngapunten pak ..eh Prof…wah sekarang dah jadi Guru besar ya pak..ngapunten kemarin gak bisa sowan pas pengukuhan…kebetulan masih di amanati 1 anak pak..” ucap panitia yang katanya bekas muridnya prof waktu ngajar di S1…. “ biasa wae no lho njrut…aq mung dosen biasa…aq wegah nek di sapa ngaggo prof2 kono kui..biasa wae …koyok nek jaman ngajar S1 ngono kae lho kan penak iso wedangan nek prapatan….” Ucap sang Prof yang siang tu memakai kaos gambar caleg parpol dan celana pendek tak lupa sandal jepit swallow ….mereka pun asyik dalam hanyutan pembicaran maklum bekas murid ketemu gurunee


Ternyata…harta, jabatan, kehormatan dan ubo rampe lainnya tak begitu istimewa dan utama saat kita dihadapkan oleh NYA…untuk apa harta yang kita dapatkan…untuk apa ilmu yang kita dapatkan..sudah manfaatkah kita buat sesama… hanya iman, amal sholeh dan perilaku yang baik dan kesederhanaan serta selembar kafan yang coba mengantar kita untuk menjadikan istimewa oleh NYA…..

Leave a comment